Terimakasih, puisi ini telah dimuat di Tribun Sumatera Selatan Edisi Minggu, 18 Oktober 2015. Puisi ini sebenarnya, terinspirasi dari Alm. Kemal Arkaun Alfuadi . Berikut Puisinya:
Kapan pulang?
Sudah sewindu,
Rinduku terkatung-katung oleh jarak yang tak sanggup kuhitung
Dinding-dindingku mulai tak kuat
Sebagian lainnya telah retak
Sayang, sewindu itu betapa berat
Kadang aku terjaga oleh bayangmu, kadang terlelap
Untuk melupakanmu sejenak
Sayang, kapan pulang?
Mengusaikan rinduku yang hampir meledak!
2015
Tidak ada komentar
Posting Komentar