Halo selamat pagi. Dengan
disengaja, pagi ini, beberapa menit yang lalu. Aku mengunggah sebuah gambar
yang berisikan tulian tanganku. Tidak disangka-sangka ada yang berkomentar. Ternyata
dia adalah teman dunia mayaku, Amin Sahri, seorang mahasiswa KPI di Universitas
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam koemtarnya, ia mengatakan bahwa:
Futuristik...
Tulisan mu bagus... ini punya banyak makna.
Sontak saja aku
menanyakan makna apa saja yang terdapat di tulisanku.
Beberapa menit ia
mengirimkan komentarnya lagi.
Banyak sekali...diantaranya kamu itu orang yang ceria, tapi kadang suka ngambek kr suatu hal... heuheu. *peace*
Iya benar, aku memang
orangnya ceria. Tetapi aku juga terkadang suka ngambek. Tapi kengambekanku ini
tentu ada sebab musababnya. Tidak asal ngambek. Sebenarnya aku juga sekarang
ini masih ngambek dengan temanku. Sebab, hadiahku yang dikirim oleh penerbit
qultumedia, rusak oleh temanku. Bagaimana tidak ngambek dan marah? Hadiah itu
belum satu hari kuterima, sudah rusak. Coba, bayangin. Ya berusaha legowo tapi
namanya juga manusia.
Amin menulis lagi,
bahwa:
Kamu itu juga orang yang rajin, telaten,
semangat belajar dan berkarya. Juga orang yang cerewet dan suka bercerita...
Hihi
Ada banyak benernya. Aku
suka banget kerapian. Sampai-sampai aku menulis banyak peringatan yang
kutujukan untuk diriku sendiri kalau aku lagi males-malesan. Aku tidak suka
berantakan. Terkadang aku seperti perfectionist. Tapi aku tidak selalu
begitu. Asal rapi dan rajin, itu akan menambah semangat belajarku. Aku selalu
menciptakan suasana belajar yang enak. Mulai dari kerapian meja belajar, rak
buku dan segala tetek bengek tentang belajar. Berkarya. Dua tahun terakhir ini
aku sudah mulai menyukai menulis. Iya aku ingin sekali menuliskan segala apa
yang sedang kupikirkan dan kurasakan.
Tentang kecerewetan. Tentu
saja kecerewetan ini lahir ketika aku menjadi mahasiswa komunikasi Penyiaran
Islam. Sebagai mahasiswa komunikasi dituntut untuk bisa berbicara di depan
publik. Aku juga seorang penyiar radio di kampus. Maka dari itu jika aku
cerewet ya itu hanya kebetulan. Kebetulan lagi aku kadang cuek dan kalem kalau
dengan orang yang tak dekat denganku. Haha
huruf-huruf di atas
kapital semua, garis-garis hurufnya tegas. Menandakan kamu memang tegas, teguh
pendirian, berpikir futuristik, dan pekerja keras dalam mewujudkan cita-cita.
Aku memang tegas. Dalam
mengambil keputusan aku juga memikirkan segala dampak. Dari positif sampai
negatif. Aku memiliki pendirian yang teguh. Aku suka berpikir ke masa depan
(futuristik). Mengimbangi keinginanku di masa depan dengan berkerja keras. Aku akan
mewujudkan cita-citaku. Dan aku selalu ingat di mana ada kemauan di situ ada
jalan. Itu benar-benar sudah kubuktikan.
Akhir komentar, ia
bilang:
Banyak lah... Kamu
suka nyengir kaya emoticon di atas komentar ini. Heuheu. Suka tersenyum dan
suka melihat orang lain tersenyum. Dan sangat menyayangi dan
"mengidolakan" ayah-ibumu. smile emoticon.
Aku suka tertawa dan
nyengir. Tapi aku tidak suka tertawa dan nyengir sendirian. Nanti dikira aku
orang gila. Aku akan berusaha membuat orang-orang di sekelilingku tersenyum dan
bahagia. Meski pada beberapa waktu, aku mengikuti sebuah perkuliahan, bahwa
tidak ada perasaan dan kata-kata ikhlas. Bahagiamu adalah deritaku, deritamu
adalah bahagiaku. Terkadang itu juga berlaku. Begitulah sosiologi. Tapi aku
akan tetap menerapkan, bahagiamu, bahagiaku. Sebisa mungkin, jika ada orang
yang di sekelilingku sedih dan menangis, aku akan berusaha menghapus air
matanya. *sosweet*
Aku tentu saja
mengidolakan dan menyayangi kedua orangtuaku. Aku ingin membahagiakan mereka. Aku
ingin membanggakan mereka.
Terima kasih, mas Amin Sahri.
Purwokerto, 7 November 2015
Hanat Futuh Nihayah
Tidak ada komentar
Posting Komentar