"Buku 'Beli Karena Butuh' ini sangat cocok untuk dibaca remaja muslimah seusiaku. Banyak sekali ibrah yang dapat diambil dari yang benar-benar kita butuhkan, cara mengatur keuangan dengan baik, hingga cara mencapai kebahagiaan dengan cara yang sederhana.
Penggunaan sumber referensi dari Al-Qur'an merupakan bukti bahwa pesan yang disampaikan tidak 'asal' saja, tapi dari sumber yang benar adanya. Pembahasannya pun ringan dan mudah dipahami, sehingga pembaca tidak mudah bosan, malah jadi asyik membaca buku 'Beli Karena Butuh' ini"
Judul Buku: Beli Karena Butuh
Penulis: Andi Sri Wahyuni
Penerbit: Quanta
Tebal: 140 halaman
Tahun: 2018
Harga: Rp 54.800 (Pulau Jawa)
Kategori: +14
°°°°°
Dari empat puluh tiga teman-teman yang ikut vote, duapuluh tiga teman sering membeli karena butuh, sisanya memilih lebih sering membeli sesuatu karena ingin. Lalu ada juga yang memberi jawaban lain; "butuh dan ingin itu beda tipis" dan ada lagi begini "Fifty-Fifty antara butuh dan ingin. Apalagi kalau ada diskon." Kalau kamu termasuk yang mana?
Di buku "Beli Karena Butuh", ada bagian yang menjelaskan tentang kebutuhan atau keinginan. Kebutuhan atau keinginan ini masuk dalam kategori Penting Dipikirkan Kembali. Benar adanya, memang dua hal tersebut sangat penting untuk dipikirkan. Sejujurnya, saya bukan tipe orang yang sering membeli sesuatu karena ingin. Tapi saya lebih sering membeli suatu barang itu atas dasar butuh. Meski lebih sering karena butuh, bukan berarti saya tidak pernah membeli atas dasar ingin.
Ini kejadian terjadi, ketika sebulan sebelum membaca buku ini. Saya agak tertohok, setelah membaca buku ini. Mengapa? Karena dalam bab 'Penting Dipikirkan Kembali' membawa saya mengingatkan pada berapa jumlah barang sejenis yang saya miliki tapi hanya teronggok di lemari?
Saya langsung buka, dan banyak baju-baju menumpuk, kerudung motif maupun polos juga turut menghabiskan lahan lemari. Tapi tak pernah saya pakai. Saya cenderung memakai satu dua kerudung yang menjadi favorit saya, itu juga berlaku pada baju. Astaghfirullah. Setelah posting ini, saya akan berbenah, dan mulai mengurangi baju-kerudung yang saya miliki karena ternyata memiliki barang yang berlebih ternyata bisa memicu stres loh. Berdasarkan hasil studi dari University of California, Los Angeles (UCLA), yang dipublikasikan oleh bagian UCLA center on Everyday Live of Families (2009), yang menyatakan bahwa perempuan yang dikelilingi lingkungan tidak rapi, seperti rumah yang berantakan dan kamar yang dipenuhi barang-barang, cenderung memiliki tingkat korsitol yang lebih tinggi. Hormon korsitol inilah yang memacu tingkat setres pada manusia. - halaman 5. Jujur saya tidak mau stres gara-gara menimbun banyak baju dan kerudung di dua lemari. Jadi, saya akan mengikuti saran yang ada di buku ini demi kebaikan diri saya.
Halo, selamat sore. Setelah puluhan purnama, saya balik lagi nih! Siapa yang kangen? *Plak tentu tidak ada 🙈* Kali ini saya mau berbagai keseruan saya membaca buku 'Beli Karena Butuh'. Apakah kamu sudah membacanya? Jika belum, simak yaaa.
"Beli Karena Butuh" merupakan buku pertama kak Andi Sri Wahyuni yang saya baca. Buku 'Beli Karena Butuh' merupakan buku motivasi islami dengan tagline "The Secret of Financial Management for Young Muslimah".
"Beli Karena Butuh" merupakan buku pertama kak Andi Sri Wahyuni yang saya baca. Buku 'Beli Karena Butuh' merupakan buku motivasi islami dengan tagline "The Secret of Financial Management for Young Muslimah".
Buku "Beli Karena Butuh" terdiri dari empat bab.
1. Penting Dipikirkan Kembali
2. Resistensi Berbagai Godaan
3. Pos-Pos Penguras Kantong
4. Beberapa Saran untuk Mengelola Keuanganmu
°°°°°
"Kamu lebih sering membeli sesuatu karena?
Sebelum, saya memposting ulasan buku ini, saya pernah melakukan semacam polling di Instagram tentang "Kamu lebih sering membeli sesuatu karena; butuh atau ingin?"
Dari empat puluh tiga teman-teman yang ikut vote, duapuluh tiga teman sering membeli karena butuh, sisanya memilih lebih sering membeli sesuatu karena ingin. Lalu ada juga yang memberi jawaban lain; "butuh dan ingin itu beda tipis" dan ada lagi begini "Fifty-Fifty antara butuh dan ingin. Apalagi kalau ada diskon." Kalau kamu termasuk yang mana?
Ini kejadian terjadi, ketika sebulan sebelum membaca buku ini. Saya agak tertohok, setelah membaca buku ini. Mengapa? Karena dalam bab 'Penting Dipikirkan Kembali' membawa saya mengingatkan pada berapa jumlah barang sejenis yang saya miliki tapi hanya teronggok di lemari?
Saya langsung buka, dan banyak baju-baju menumpuk, kerudung motif maupun polos juga turut menghabiskan lahan lemari. Tapi tak pernah saya pakai. Saya cenderung memakai satu dua kerudung yang menjadi favorit saya, itu juga berlaku pada baju. Astaghfirullah. Setelah posting ini, saya akan berbenah, dan mulai mengurangi baju-kerudung yang saya miliki karena ternyata memiliki barang yang berlebih ternyata bisa memicu stres loh. Berdasarkan hasil studi dari University of California, Los Angeles (UCLA), yang dipublikasikan oleh bagian UCLA center on Everyday Live of Families (2009), yang menyatakan bahwa perempuan yang dikelilingi lingkungan tidak rapi, seperti rumah yang berantakan dan kamar yang dipenuhi barang-barang, cenderung memiliki tingkat korsitol yang lebih tinggi. Hormon korsitol inilah yang memacu tingkat setres pada manusia. - halaman 5. Jujur saya tidak mau stres gara-gara menimbun banyak baju dan kerudung di dua lemari. Jadi, saya akan mengikuti saran yang ada di buku ini demi kebaikan diri saya.
°°°°°
Membaca buku 'Beli Karena Butuh' tidak harus dari bab satu, secara berurutan. Buku ini sangat flesiksibel, dapat dibaca sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Saya pun membaca dari Pos-Pos Penguras Kantong, lalu ke Resistensi Berbagai Godaan, pokoknya kamu bisa sesuaikan, ngapaknya itu sekarepe dewek baca dari bab mana dulu. Buku ini juga disampaikan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, sangat ringan dan renyah, tidak ada sama sekali kesan menggurui atau menghakimi pembaca. Bagi saya sendiri, buku ini sebagai penyelamat dan selfreminder ketika saya mendapat godaan bertubi tubi untuk belanja. Untuk buku keren ini saya berikan 5 🌟 karena memang sangat related dengan kehidupan sehari-hari. Dan meskipun buku ini diperuntukan bagi young muslimah, buku ini tetap cocok untuk dibaca oleh yang tua maupun muda, baik laki-laki maupun perempuan.
Nah, saya mau sedikit kasih tau saran yang disampaikan kak Andi Sri di bukunya tentang mengelola keuangan;
1. Tanyakan pada diri sendiri, "apakah saya butuh?" Kalau jawabannya tidak maka tinggalkan toko atau tutup laman online shop yang kita kunjungi.
2. Lupakan merek, utamakan fungsi
Saya sangat merekomendasikan buku 'Beli Karena Butuh' ini untuk kamu baca. Buku ini sudah beredar di toko buku kesayanganmu, segera jemput dan baca ya!
Saya juga mau berterima kasih kepada kak Andi Sri Wahyuni, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk membaca buku sekeren ini. Mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam mereview. 🙏🙏
Nah, saya mau sedikit kasih tau saran yang disampaikan kak Andi Sri di bukunya tentang mengelola keuangan;
1. Tanyakan pada diri sendiri, "apakah saya butuh?" Kalau jawabannya tidak maka tinggalkan toko atau tutup laman online shop yang kita kunjungi.
2. Lupakan merek, utamakan fungsi
Saya sangat merekomendasikan buku 'Beli Karena Butuh' ini untuk kamu baca. Buku ini sudah beredar di toko buku kesayanganmu, segera jemput dan baca ya!
Berikut profile penulis buku 'Beli Karena Butuh'
Saya juga mau berterima kasih kepada kak Andi Sri Wahyuni, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk membaca buku sekeren ini. Mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam mereview. 🙏🙏
°°°°°
Sini jilbab di bagi ke saya saja. Hehehe siap di tampung
BalasHapusSini ke rumahku 😆
HapusDitunggu di bulan april... Hehe
BalasHapusAku sukanya beli karena murah :( Tergiur harga murah padahal sering gak kepake barangnya
BalasHapusKadang aku juga gitu mba Nunn, padahal ya ujungnya gak dipakai 😂
HapusAku biasanya beli karena butuh.. karena kalo ke toko buku, sebenernya pengen beli semua buku bagus.. tp terkadang kurang perlu atau terkadang ga ada waktu utk baca semua.. malah jadi terbuang krn udh ketumpuk2.. sepertinya buku itu bagus yaaa... Ditunggu bulan april ;)
BalasHapusSama dong, tapi kalau udah di toko buku rasanya aku kalap mba, lihat covernya yang bagus bagus langsung tarik masuk keranjang, eh pas dibuka malah jadi tumpukan karena gak dibaca.
HapusWkwk suka beli kalo ada diskon pdhl stok masih banyak kadang tuh. Kadang ada jg krn murah sbenrnya
BalasHapusKepincut diskon aku juga sering mba, apalagi udah diskon yang ada di flash sale 😂
HapusKayaknya ku harus baca buku ini deh, soalnya suka gampang tergiur gitu buat beli ini itu cuma karna liat tulisan diskon atau liat temen beli karna bilang murah 🙈
BalasHapusBuku ini membuka pikiran kita dan membantu kita menyetir kebiasaan beli karena tergiur diskonan mba 😆
HapusEmang harusnya tuh beli karena butuh, masalahnya godaan sangat banyak dan kadang susah dihalau hahahah
BalasHapusTenang mba Mels, kalau mba baca buku ini bakalan nemuin gimana caranya terbebas dari godaan belanja 😆
HapusBagus nie buku buat dibaca semua orang. Biar godaan jaman now bisa diabaikan. Gak gampang ngeluarin duit, segala apa dibeli, teruma saat ngeliat diskon *duh ini mah saya banget sebagai emak emak. Hahhaha
BalasHapusKebanyakan ini terjadi sama perempuan di mana pun mba, belanja, belanja dan belanja. Entah butuh atau nggak yang penting belanja 😂
HapusBagus buku ini, walaupun saya mempunyai prinsip "Beli Saat Butuh" nyatanya belum dipraktekan dengan baik di kehidupan nyata.
BalasHapusPraktek untuk beli karena butuh emang nggak mudah mba, apalagi kalau ditodong sama diskonan gede 😂
HapusWah, ini menarik yaa bukunya. Jadi diingatkan lagi, harus benar-benar punya tujuan yang jelas ketika membeli sesuatu.
BalasHapusberangkaaat, mesti beli bukunya nih. "beli saat butuh" kadang memang kalau lapar mata gak lihat lihat lagi isi dompet hehe
BalasHapusmenarik banget nnih buat aku yang cenderung boros dan ga bisa ngatur keuangan, jadi bakal bisa belajar buat nge pos pos in uang sesuai kebutuhan
BalasHapusmerensensi buku memang menjadi satu pengaalaman berharga, karena dengan meresensi kita akan mencari apa seh esensi yang di tawarkan buku tersebut kepada kita setelah kita membacanya.
BalasHapusWah bukan sekedar buku biasa yang wajib dibaca muslimah ini mah kak, Tapi membantu muslimah mempersiapkan masa depannya terutama saat setelah berkeluarga nanti. Mantap👍
BalasHapusEmak-emak harus baca ini nih, kadang apa yang ga dibutuhkan harus dibeli juga, biar hemat tentunya
BalasHapusahhh susah banget jujur nerapin ini. plagi kalo barubaru awal bulan. susah banget ngatur apa yg kita butuhkan atau inginkan
BalasHapusIya, Kak. Apalagi kalau lagi banyak diskon yah, duh godaan banget
HapusSering banget mikir beli apapun karena kebutuhan ajaa, tapi susah banget :( semogaaa next time bisaa
BalasHapusWah boleh juga nih kayaknya di baca nih buku, Soalnya aku termasuk tukang wasting money untuk hal-hal yang ga faedah :'(
BalasHapusNah, coba baca ini, Kak. Rekomen beneran
HapusWah dari ulasannya bikin aku tertarik banget buat beli buku ini.. soalnya aku tipikal orang yang kadang2 suka inplusive buying. Beli karena suka tapi sebenarnya nggak dibutuhkan :) thank you ya buat rekomendasi dan ulasannya.
BalasHapusBener banget mba.. butuh dan ingin beda tipis.. kadang suka ada pembenaran butuh dibalik rasa ingin membeli. Hehehe.. tp skrg aku lg aware kalo mau beli sesuatu. Krn ternyata dibalin barang yg kita beli nanti kita akan mempertanggung jawabkan barang itu juga kepada Yang Maha Kuasa.
BalasHapusBtw bukunya kayanyaa oke yaa.. aku jg mau baca ah...
Setujuuu! Ini berguna banget pas di awal awal nikah dimana tabungan dimulai dari awal hahaha. Beli karena butuh atau butuh eksistensi? Hihihi
BalasHapusBeli karena butuh. Wah Bener banget ini, kadang suka khilaf. Beli karena pengen bukan karena butuh.
BalasHapusMembaca buku agar kita dpt pengetahuan lebih, namun pilihlah buku yg diperlukan tidak asal beli saja
BalasHapushiks, iya memang kita suka cari alasan mau beli barang kayaknya kok aku butuh nih. eh di rumah gletak ampe kadaluarsa
BalasHapusSempat menerapkan prinsip beli kalo ketika butuh aja, tapi nggak lama mba balik lagi laper mata hiks
BalasHapusAku pun sekarang mulai gitu, kadang udah isi form buat beli barang eh gak transfer akhirnya, karena mikir gak butuh-butuh amat
BalasHapuswaini.. wajib baca jg buat aku yg sering kegoda diskonan, padahal lg gak butuh2 banget ��
BalasHapus