Halo, sobat blogger.
Biasanya kalau hari Minggu, saya lebih senang berdiam diri di rumah. Rebahan, baca novel dan beres-beres rumah. Tapi berbeda dengan hari Minggu kali ini. Saya memutuskan untuk mengunjungi keponakan saya yang rumahnya di Kalibagor, Banyumas. Karena kami sudah punya rencana untuk ke Kampung Warna Petir yang lokasinya cukup dekat si. Sepuluh menit sampai. Terus di sana ada apa ajah ya?
Dua Kolam Renang yang ada di Pinggir Persawahan
Sampai di sana, wuh ramai sekali. Ya, hari Minggu di tempat wisata lain pun juga pasti ramai. Kami masuk dan parkir. Untuk tiket parkirnya sendiri dikenai dua ribu rupiah untuk sepeda motor kalau mobil saya kurang tahu nih.
Kemudian, setelah dari parkiran kami menuju ke kolam renang. Satu harga tiket renang dikenai biaya lima ribu rupiah untuk satu orang, baik dewasa maupun anak-anak.
Kolam renang |
Kesan pertama melihat kolamnya, saya si suka. Karena pertama kolam renangnya ada dua, dan pemandangan alam persawahan sangat memanjakan mata, segar gitu. Apalagi sawahnya lagi hijau-hijaunya.
Harga lima ribu rupiah, dan bisa berenang sepuasnya, asik banget kan? Meski saya sendiri tidak renang hanya duduk saja di pinggiran sambil motret keponakan saya. O iya, di sebelah barat kolam renang ada semacam rumah makan gitu, buat duduk-duduk sambil pesan makanan atau minuman. Lupa ngefoto saya hehe.
Keponakan saya tampak senang |
Pasar Kuna Lereng Kedungenge Petir
Selain kolam renang, di paling barat nih juga terdapat pasar Kuna Lereng Kedungenge. Namanya Kuna ya pasti metode pembayarannya dan tempatnya kayak zaman dahulu, tradisional gitu. Tapi sayangnya pasarnya sudah selesai dan bubar, saya terlalu siang datangnya. Jadilah, tersisa penjual es buah saja. Katanya pejualnya ini, bayarnya pakai uang saja, karena pasar Kunanya sudah selesai. Pasar Kuna Lereng ini cuma ada di hari Minggu saja loh. Dibukanya sekitar jam 8 pagi kalau kata penjual es buah tadi. Terus jam paling ramai pengunjung itu pada pada pukul sembilan pagi. Wah, saya merasa kurang beruntung nih tadi, jadi saya tidak bisa menikmati jajanan dan makanan tradisional di pasar Kuna Lereng Kedungenge ini. Jadilah kami beli es buah enam mangkuk. Satu mangkuk es buah dibandrol dengan harga enam ribu rupiah. Murah banget kan?
Pasar Kuna Lereng |
Es buah |
Saung-saung untuk Santai
Di kampung warna Petir ini banyak saung juga. Ada yang hanya duduk santai untuk menunggu anak-anak mereka yang sedang berenang. Ada juga yang sambil makan. Tadi saungnya cukup ramai oleh pengunjung. Tadi saya juga sempat duduk di saung bersama kakak beserta keponakan untuk makan sore bersama. Apalagi tadi sempat hujan deras jadi kami tetap berada di saung sampai hujan mereda. Udaranya juga sejuk sekali.
Saung-saung difoto dari menara Eifring |
Spot-spot Foto yang Instagramable
Mungkin hampir setiap tempat wisata, baik yang lokasinya di kota maupun di desa pasti selalu menyediakan spot-spot foto yang Instagramable. Tujuan liburan kini memang tidak hanya untuk melepas penat tapi juga untuk ajang berbagi informasi juga loh kepada yang lain. Supaya tempat wisata ini semakin diketahui oleh masyarakat luas.
Di Kampung Warna Petir, spot fotonya memang belum terlalu banyak. Ya bisa dihitung dengan jari. Tapi meski begitu, tidak mengurasi rasa senang kami untuk berswafoto di beberapa spot yang telah disediakan.
Oiyah ternyata ini bukan kali pertama bagi keponakan saya ke sini. Karena sebelum hari Minggu ini, Minggu sebelumnya juga ke sini. Dan beruntung sekali, cuacanya sedang cerah. Jadi tidak ada awal gelap yang menggelayuti langit.
Menara Eifring |
Menara Eifring ini terbuat dari susunan bambu gitu. Makanya dinamai Eifring. Kata Ei mengambil dari kata eiffel hanya depannya saja. Fring dari kata Pring tapi ganti huruf P jadi F saja. Pring itu artinya bambu. Unik dan kreatif ya!
Selain ada menara Eifring, ada juga spot foto hexagon, patung gitu. Lalu ada kupuk-kupu juga.
Sebenarnya ada satu spot lagi yang belum saya foto, karena keburu sudah mau turun hujan. Spotnya ranting kering gitu menghiasi tempat duduk cuma bentuknya melingkar gitu.
Tentang Kampung Warna Petir
Kampung warna ini ternyata bukan milik pemerintah desa setempat. Tapi merupakan miliki gabungan para pengusaha desa setempat. Menurut salah satu pemiliknya, (saya lupa namanya siapa), Kampung Warna Petir ini belum diresmikan. Hanya saja, karena antusias masyarakat yang datang dari dari berbagai desa dan kota, mereka tetap menerima pengunjung. Dan adanya lokasi wisata ini juga turut mengentaskan para pengangguran, loh. Katanya ada sekitar duapuluh orang pengangguran yang sekarang telah bekerja di tempat wisata ini.
Fasilitas-fasilitas di Kampung Warna Petir
Setiap tempat wisata juga pasti dilengkapi oleh fasilitas, kan? Menurut pegawai pelayanan tiket kolam renang, kolam renang kampung warna Petir baru dibuka sekitar satu bulanan. Meski begitu fasilitasnya sudah cukup lengkap. Ada kamar mandi yang bisa kita gunakan untuk mandi setelah berenang. Tidak hanya satu kok, tapi terdapat beberapa kamar mandi. Di sekitar kolam juga ada shower yang berbentuk seperti pohon gitu.
Sayangnya kebersihan sekitar kolam renang kurang terjaga. Banyak pengunjung yang makan di area kolam renang bahkan ada beberapa anak yang berenang sambil makan. Apalagi sampah-sampahnya ini hanya tergeletak tak sampai dibuang di tempat sampah.
Sebaiknya, dari pihak pengelola juga harus lebih tegas. Karena saya juga tidak menemukan tulisan berupa larangan untuk makan di kolam renang maupun di area kolam renang. Karena larangan ini masih dalam bentuk lisan saja.
Untuk ke depan, semoga pihak pengelola lebih memperhatikan kebersihan area sekitar kolam renang dan kolam renangnya. Dan sebagai pengunjung kita juga harus sadar, untuk mengikuti aturan yang telah diberlakukan oleh pihak pengelola. Apalagi dengan tarif lima ribu rupiah, sangat murah, malah kita seenaknya saja mengotori lingkungan tempat wisata.
Bagi pihak pengelola juga harus menyediakan tempat sampah lebih banyak. Karena jujur kemarin saya saat selesai makan di saung saya kesulitan mencari. Harus ke sudut pasar Kuna Lereng dulu. Hehe. Ya, minim tempat sampah hehe.
Semoga tempat wisata Kampung Warna Petir menjadi lebih maju dan jadi tujuan wisata bagi masyarakat luas.
Murah banget, ngertia wingi ngeneh ya
BalasHapusLaiya wingi ra melu si. Digoleti neng citra mbi vyrra juga mas.
HapusWuih, seru banget
BalasHapusBu uus gak ngajak ngajak nih
Hapusbagus banget tempatnya, sayang jauh dari saya yang tinggal di bekasi. Salam kenal mbak
BalasHapusWah tempat buat foto-foto mendukung banget nih buat posting di Instagram biar tambah kece aku baru tahu tempatnya,,
BalasHapusTante Nana kok Syakira nggak diajak si? Kan minggu kemarin nggak kemana mana
BalasHapusAh jalan-jalan sama keluarga tuh pasti seru ya mba, apalagi kalo makin banyak kampung wisata yang dikelola dengan baik seperti kampung wisata ini :) pasti bisa jadi sumber pemasukan pemda juga kan
BalasHapusbanyak saung, bs buat istirahat dg keluarga. kalau saya jalan2 seringnya komplit dg ortu dan anak jg, butuh tempat selonjoran
BalasHapusWah seger banget kayaknya renang ditepi sawah gitu, mana tiket masuknya Murmer banget lagi 5ribu rupiah aja. Jadi pengen berkunjung kesana juga buat refreshing
BalasHapusUnik banget namanya kampung warna petir. Kayaknya harus lebih dikenalkan lagi sama masyarakat tempat wisatanya, padahal bagus tempatnya
BalasHapusini kampung warnanya memang nggak banhak warna warninya ya mbak.. enak juga ya tempatnya Instagramable ��
BalasHapusWah dengan uang 5000 udah bisa berenang sepuasnya, jadi bisa tempat rekoment ke teman-temen neh
BalasHapusNantilah kalau udah sehat, aku ke situ juga. Tunggu aku ya
BalasHapusAnak-anak sebahagia itu dibawa main air yah sis. Aku pun suka banget main air begini, apalagi dikasi es buahnya yang seger itu. Harga murah pastinya makin rame yang datang ke kampung warna petir ini yah.
BalasHapusPengen juga main ke sini aku Mba, belum pernah
BalasHapustapi nunggu musim hujan reda dulu deh hahahah
waaah kebetulan nih aku pas mau pulang ke jawa. mau mampir ah mba nanti. hehehe
BalasHapusKreatif mbak tempat wisatanya �� ada pasar kuna, ada menara eifring. Penasaran pengen ke sana
BalasHapusSyakira kok nggak diajak si tante Nana
BalasHapusYour vacation seems to be over but you still cannot forget those wonderful moments of relaxation. Thank you for the submission! It is great!
BalasHapus