Halo sobat blogger. Selamat datang di ruang Hanat.
Di kesempatan kali ini saya akan membagikan keseruan saya setelah membaca sebuah novel karya Pretty Angelia. Novel ini berjudul Troublemaker Couple. Bagi saya ini adalah pertama kalinya membaca novel kak Pretty. Dan ternyata saat saya menanyakan kepada penulis, novel ini adalah novel keenam yang ditulis olehnya.
Identitas Buku
Judul Buku: Troublemaker Couple
Penulis: Pretty Angelia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 2019
Tebal: 256 halaman
Blurb
Pertama kali yang bikin saya suka dari novel ini karena sampulnya. Super cakep dan gemesin. Apa saya terlalu berlebihan? Oh tidak. Kalau saya bilang cakep, ya memang cakep. Ilustrasinya benar-benar keren. Perpaduan warna, dan fontnya sudah sangat pas. Sampulnya ini sangat berkarakter. Mewakili cerita di novel ini secara garis besar. Dan tagline novel ini yang sangat menarik! Sejak awal saya juga fokus dengan tagline novel ini "Pura-pura cinta lebih merepotkan dibanding patah hati" tagline yang sangat menarik, kan?
Kedua penggambaran karakter masing-masing tokohnya yang cukup kuat dan konsisten. Sehingga tidak membingungkan. Seperti karakter Lara dan Mahe. Mereka digambarkan sebagai dua remaja SMA yang memiliki perbedaan kentara sekali. Jika Lara adalah siswi teladan yang berprestasi, Mahe ini masuk ke jajaran siswa yang sukanya bikin ulah dan rusuh dan sering masuk ke ruang BP. Dan seantero sekolah pun tahu, jika tidak pernah ada kata rukun di antara Lara dan Mahe. Hanya satu kesamaan yang mereka miliki, sama-sama berasal dari keluarga yang tidak utuh.
Saat membaca bab-bab awal saya juga sudah mencium bau-bau konflik antara Lara dan Mahe. Ya tentu saja, konflik antara dua remaja ini justru bikin saya nostalgia ke masa-masa SMA. Aslinya mereka berdua sweet banget ya meski lewat berantem-berantem kecil.
Di novel Troublemaker Couple ini tidak sekadar konflik antara Lara dan Mahe. Novel ini melibatkan keluarga juga. Melalui kabar yang mengejutkan bagi Lara maupun Mahe. Kedua orang tua mereka berencana akan menikah. Tapi, bukan Lara dan Mahe namanya jika menyerah begitu saja.
Apalagi setelah Mahe dan Lara mencoba mengacaukan pertunangan orangtua mereka, yang ada semakin banyak masalah yang timbul. Di bagian ini, konflik semakin berkembang. Dan saya jadi tahu kondisi keluarga Mahe maupun Lara yang sebenarnya dan alasan-alasan yang melatarbelakangi perceraian di antara kedua orangtua mereka masing-masing. Serta alasan mama Mahe menikahi papa Lara.
Untuk jalan ceritanya memang sangat mudah ditebak. Tapi, saya memuji kak Pretty yang bisa bikin ceritanya mengalir dan berhasil bikin saya sebagai pembaca sangat menikmati cerita Lara dan Mahe ini. Saya tidak sedikitpun merasa bosan saat membaca novel ini. Makanya, saya hanya butuh sekali rebahan untuk membaca novel ini sampai halaman terakhir.
Banyak pelajaran hidup yang bisa kita petik dari novel teenlit ini loh. Oiyah, saya suka beberapa quotes yang ada di novel ini.
"Kalau lo pendem terus apa yang ada di hati lo, lama-lama lo bisa jadi petasan meledak." Halaman 103.
Buat teman-teman yang masih remaja, novel ini sangat cocok jadi bacaan kamu di akhir pekan ini loh! Dan buat kamu yang sudah tidak lagi remaja, novel ini bisa membuat kamu mengingat kembali masa-masa saat SMA! Ayo, grab your fast on your nearest bookstore!
Terima kasih, kepada kak Rizky Mirgawati dan Pretty Angelia Wuisan atas kesempatan yang diberikan untuk saya mengenal Lara dan Mahe. Terima kasih, banyak. Saya jadi berpikir untuk mengoleksi novel-novel kak Pretty lainnya. 💛
Tidak ada komentar
Posting Komentar