Assalamualaikum, pembaca blog Ruang Hanat. Sebagai book lovers, pasti
kita memiliki satu atau bahkan lebih penulis yang menjadi penulis auto buy. Buat
yang belum tahu, penulis auto buy itu penulis yang setiap menerbitkan buku
terbarunya langsung kita beli. Kurang lebih seperti itu. Nah, pasti kamu punya
kan penulis favorit yang setiap karyanya diterbitkan kamu beli? Saya pun
memiliki penulis yang menjadi auto buy. Suarcani, salah satu penulis auto
buy. Hampir semua karyanya yang sudah diterbitin saya punya.
Berawal dari Giveaway
Sebenarnya, saya mulai menyukai dan
berniat untuk membaca tulisan kak Ari ya setelah membaca novel terbarunya waktu
itu yang berjudul Purple Prose. Dan sekilas waktu saya mengingat kembali, bahwa
saya pernah membaca novel lain sebelumnya. Ya, ternyata saya sebelumnya pernah membaca
novel indinya yang berjudul Satu Mata Panah Pada Kompas Yang Buta. Tapi yang
membuat saya berkesan dan ingin membaca tulisan-tulisan kak Ari dari novel
Purple Prose. Saya sangat berterima kasih juga pada kak Wardah, yang suka
mengadakan giveaway novel Purple Prose dan memberikan saya kesempatan untuk
menang sehingga bisa baca novel kak Ari.
Kesempatan Berteman dengan Penulis
Entah ya, mungkin karena saya sok
kenal sok dekat, haha. Saya beranikan diri saja buat nyapa. Kalimat pertama
yang saya sampaikan hanya ‘Hai kaaak, salam kenal ya’. Dan nggak disangka
dibalas dong DM saya. Balasannya seperti pada umumnya, ‘Halo, selamat
ya. Ditunggu bukunya’. Dan kak Ari ini tipe penulis yang sangat mengapresiasi ulasan-ulasan
bukunya yang diulas oleh bookstagram maupun bookblogger. Saya senang sekali waktu
saya mengulas novelnya dikasih komen. Jujur bagi saya dikunjungi dan dikomentarin
itu membuat saya semangat untuk mengulas buku lagi dan lagi.
Saya mulai melengkapi koleksi
novel-novel kak Ari. Saya dapatkan dari beli ke teman sesame bookstagram. Tahu
nggak? Saya beneran beli loh dan sekalinya nemu buku kak Ari ternyata lokasinya
di Bali. Karena kepingin baca tapi mikirin ongkir juga. Alhamdulillahnya Prema,
teman bookstagram mau mengirimkannya dengan ekspedisi paling murah. Haha. Segitu
saya kepingin baca dan koleksi buku kak Ari.
Saya menjadikan kak Ari sebagai penulis auto buy karena memang tulisan-tulisannya yang anti mainstream sih. Dari mulai cover novel-novelnya yang cakep, terus idenya yang keren even ada yang umum, tapi eksekusinya menarik banget. Bahkan saya sempet nempelin ‘penulis jahat’ ke kak Ari karena endingnya di salah satu novelnya emang bikin sedih, terus hih banget.
Oiyah, kak Ari ini ternyata orangnya seru juga. Nggak hanya itu, kak Ari ini juga nggak hanya bahas buku-buku saja loh. Kak Ari juga suka traveling, menyatu dengan alam dan suka koleksi bunga deh. Itu saya simpulin dari postingan-postingan di instagramnya sih hehe. Ya pokoknya nih, saya senang deh bisa berteman dengan kak Ari. Beberapa kali saya juga minta bantuan kak Ari buat mampir ke channel Youtube saya. Haha, pokoknya kak Ari juga kocak deh. Eh iya kak Ari juga tempat tjurhad yang asik. Semoga ya someday bisa kopi darat sama kak Ari, sekalian minta tanda tangan. Buku-buku yang kupunya ini masih ada yang belum dikasih cap bibirnya.
Terima kasih, kak Ari sudah kasih kesempatan buat berteman. Terima kasih juga untuk kesempatannya buat saya untuk mengulas novelnya. Jujur ya pas ditawarin gitu saya nggak menyangka. Pokoknya can't describe, i am happy! dan selamat atas cerpennya keluar jadi pemenang pertama. Keren banget sih judulnya ajah udah bikin penasaran. Auto baca deh, karena versi digital doang adanya. Padahal sudah diniatkan beli versi cetaknya, eh memang nggak ada.
Buat teman-teman yang mau baca novel-novel kak Ari, bisa banget ke rumah saya ya. Kebetulan saya punya perpustakaan mini. Doain ya supaya bisa membesar perpustakaannya. Atau kalau mau baca secara digital bisa loh melalui aplikasi Ipunas atau Gramedia Digital. Jangan sampai baca ebook dan buku bajakan ya, teman-teman.
Mungkin saya termasuk yang belum pernah baca karya Kak Suarcani. Dulu sempet ikutan Giveaway buku dia yang Satu Mata Panah Pada Kompas Yang Buta, sayangnya, saya belum beruntung. Dan sampai sekarang belum mencoba mencari buku dia untuk mencicipi bagaimana dia bercerita.
BalasHapusKalau saya justru sedang menunggu buku ketiga karya Agung Rusmana. Sejauh ini saya menyukai ide cerita yang dia bawakan di dua novelnya: Tiga dan Malaikat. Lagi-lagi, terakhir mention dia di twitter, sedang digarap karyanya dan belum pasti akan selesai kapan.
Hai kak Hapudin. Salam kenal, ya. Terima kasih sudah mampir ke blog saya.
HapusHarus sempetin nyari dan baca buku kak Suarcani nih, kak Hapudin. Serius menarik, Kak. Btw saya malah belum tahu dan belum baca karya-karya kak Agung Rusmana. Boleh nih rekomendasinya, saya cari-cari dulu, ya Kak.