Assalamu'alaikum, teman-teman. Apa kabar? Semoga selalu sehat ya.
Salah satu yang menunjang tumbuh kembang si kecil adalah zat besi. Zat besi menjadi salah satu komponen penting yang dibutuhkan oleh bayi. Fungsi zat besi salah satunya adalah membantu mengantarkan oksigen dari paru-paru lalu diteruskan untuk digunakan oleh bagian-bagian dalam tubuh.
Ngomongin soal zat besi, kali ini saya mau berbagi nih tentang apa saja dampak bagi bayi apabila kekurangan zat besi dan apa saja sumber zat besi untuk bayi. Simak yuk!
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Bayi
Kekurangan zat besi pada bayi tentunya akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan tumbuh kembangnya. Berikut dampak kekurangan zat besi pada bayi:
1. Berat badan turun atau tidak stabil
2. Tidak memiliki napsu makan yang baik
3. Kulit bayi terlihat pucat
4. Sistem kekebalan bayi yang melemah dan menurun
Selain yang saya sebutkan di atas, tentunya masih banyak sekali dampak yang terjadi saat bayi kekurangan zat besi. Maka dari itu, sebagai orang tua kita juga wajib untuk memberikan asupan gizi sehingga anak tidak kekurangan zat besi.
4 Makanan Ini Merupakan Penghasil Zat Besi Loh
Berikut adalah sumber zat besi yang baik untuk bayi yang mudah kita dapatkan.
1. Daging-dagingan, seperti daging sapi, daging ayam dan hati.
Jika si kecil tidak menyukai ikan, tidak masalah, Bunda. Karena daging-dagingan juga merupakan sumber zat besi loh. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap kita mengonsumsi daging sapi 100 gram terdapat 2.6 miligram zat besi.
2. Ikan-ikanan dan makan laut seperti udang dan lain sebagainya.
3. Telur
Telur juga menjadi salah satu sumber zat besi yang bisa dengan mudah kita dapatkan. Jika tidak ada daging maupun ikan, telur bisa menjadi solusi untuk mencukupi kebutuhan zat besi si kecil.
4. Beragam sayuran berdaun hijau.
Itu dia empat sumber zat besi yang bisa kita berikan kepada anak. Dan jangan lupa juga untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dan gizi lainnya ya. Karena hal tersebut tentunya akan meningkatkan tumbuh kembangnya.
harus dicatat nih, saya juga punya anak umur 4 tahun, saya rasa yang diatas bukan hanya untuk balita
BalasHapus