A Personal Blog About Blogging, Hobbies, and Lifestyle

Mengenal Aswan Pratama: Guru Penggerak di Pedalaman Papua

Assalamualaikum, pembaca blog Ruang Hanat. Beberapa waktu lalu, aku banyak berbincang dengan mas Aswan melalui chat di WhatsApp. Dari mulai bertukar kabar, dan cerita tentang perjalanannya bisa sampai di pedalaman Papua. 

Guru penggerak di daerah pedalaman Papua

Menjadi Seorang Guru Penggerak di Pedalaman Papua

Hampir 7 tahun yang lalu, Aswan memutuskan untuk mengikuti seleksi menjadi guru penggerak di daerah 3T yang seleksinya diadakan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Seleksi tersebut terdiri dari seleksi berkas, praktek mengajar, dan tahap terakhir adalah wawancara.

Dihubungi oleh kami, Aswan mengaku bahwa cita-citanya sejak kecil hanya ada dua, yaitu menjadi seorang dokter atau menjadi seorang guru. Seperti bersambut, takdir membawanya menjadi seorang guru.

Aswan bercerita tentang motivasinya menjadi seorang guru di pedalaman Papua merupakan keinginannya sejak dulu. Ia menambahkan, bahwa ia ingin sekali berbagi ilmu kepada banyak orang, khususnya berbagi ilmu kepada anak-anak di pedalaman. Menurutnya, anak-anak di pedalaman itu sangat membutuhkan kehadiran guru-guru yang menjadi guru karena panggilan hati, bukan semata hanya tuntutan profesi.

Harapan Aswan Pratama Menjadi Guru Penggerak di Pedalaman Papua 

Terhitung sejak bulan Oktober 2019, Aswan tecatat sudah menjadi salah satu guru penggerak di daerah pedalaman Papua, tepatnya di distrik Yodom, kecamatan Bade, kabupaten Mappi. Aswan mengatakan kehidupan di pedalaman Papua sangat berbeda sekali dengan yang ada di pulau Jawa, yang segalanya serba mudah untuk didapatkan dan diakses. 

Meski kehidupan di pedalaman Papua penuh dengan rintangan, tidak menyiutkan nyalinya untuk terus bertahan dalam menebarkan ilmu dan memperluas wawasan anak-anak Papua. 

Aswan berharap kehadiran guru di pedalaman Papua dapat membantu anak-anak lebih mengenal dunia, tidak hanya sebatas Papua saja. 


1 komentar

  1. Saya sangat salut dengan orang-orang yang berprofesi guru dan benar-benar mau mengemban tugas itu dengan baik. Saya berharap akan semakin banyak guru-guru seperti Mas Aswan yang memiliki niat mengajar dengan tulus sampai mau menjadi guru penggerak di ujung Indonesia.

    BalasHapus